GAMBARAN PENGETAHUAN
IBU POST PARTUMTENTANG
RAWAT GABUNG DI RSIA
SITI FATIMAH MAKASSAR
TANGGAL 26 S.D 28 MEI 2011
Karya
Tulis Ilmiah
Diajukan
Sebagai Salah Satu Syarat Dalam
Menyelesaikan Mata Kuliah Semester VI di Akademi Kebidanan Makassar
Oleh
:
NURFALAH
08191
AKADEMI
KEBIDANAN MAKASSAR
2011
GAMBARAN PENGETAHUAN
IBU POST PARTUMTENTANG
RAWAT GABUNG DI RSIA
SITI FATIMAH MAKASSAR
TANGGAL 26 S.D 28 MEI 2011
Karya
Tulis Ilmiah
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Mata
Kuliah Semester VI di Akademi Kebidanan Makassar
Oleh
:
NURFALAH
08191
AKADEMI
KEBIDANAN MAKASSAR
2011
PERNYATAAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI
TENTANG
RAWAT GABUNG DI RSIA
SITI FATIMAH MAKASSAR
TANGGAL 26
S.D 28 MEI 2011
Nama : Nurfalah
Nim : 08191
Karya Tukis Ilmiah Ini Telah Kami Setujui Untuk Di Pertahankan dalam
Ujian Karya Tulis Ilmiah Dihadapan Tim Penguji
Pembimbing I Pembimbing
II
(Hj.A.Asriany,SKM,M.Kes.)
(Fitriani, SST)
NIK : 195 0604 058 NIK
: 195 1007 117
PENGESAHAN TIM PENGUJI
Karya
Tulis Ilmiah ini telah di periksa dan disahkan oleh panitia Ujian Akhir dan Tim
Penguji akademi kebidanan Makassar yang dilaksanakan pada tanggal 10 Sebtember
2011.
Pembimbing I : Hj. A. Asriany,SKM., M.Kes ( )
Pembimbing II : Fitriani, SST.,SKM ( )
Penguji I : Imelda Iskandar, SST, SKM ( )
Penguji II : Hasiba Mansyur,SST ( )
Mengetahui
:
Direktur
Akademi Kebidanan Makassar
(Hj.A.Asriany,SKM,M.Kes.)
NIK
: 195 0604 058
BIODATA
PENULIS
1. Identitas
Penulis
a. Nama
: Nurfalah
b. Tempat,tanggal
lahir :Cilellang,26Februari
1990
c. Suku
:
Luwu Palopo
d. Alamat :
Jl. Tala’salapang
2. Riwayat
Pendidikan
a. SD
239 PAO Amassangan I :
Tahun 2002
b. MTsN.Model
Palopo :
Tahun 2005
c. SMA
Datok Sulaiman Palopo :
Tahun 2008
d. D
III Akademi Kebidanan Makassar :
Tahun 2011
3. Identitas
Orang Tua Penulis
a. Ayah
: Ambottuo,SE
b. Ibu : Nurhama
4. Pekerjaan
Orang Tua
a. Ayah :
PNS
ABSTRAK
AKADEMI
KEBIDANAN MAKASSAR
KARYA
TULIS ILMIAH APRIL 2011
NURFALAH
08191
“Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang
Rawat Gabung
di RSIA Siti Fatimah
Makassar”
(XIV VI BAB + 35
Halaman + 10 Tabel + 7 Lampiran)
(Pembimbing
KTI = Hj.A.Asriany dan Fitriani)
Rawat Gabung sangat
bermanfaat agar terjalin kasih sayang antara ibu dan anaknya serta ibu tahu
bagaimana cara perawatan bayi yang baik dan benar.
Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif. Sampel yang di tetapkan yaitu semua ibu post partum yang di rawat
gabung bersama bayinya di ruang perawatan nifas RSIA Siti Fatimah Makassar.
Hasil
yang ditetapkan, Ibu yang berpengetahuan baik tentang pengertian Rawat gabung
sebesar 20 responden (100%), ibu yang berpengetahuan baik tentang manfaat Rawat
Gabung sebesar 19 responden (95%), ibu yang berpengetahuan baik tentang tujuan
Rawat Gabung sebesar 15 responden (75%),
Dari hasil tersebut, setelah
mengetahui manfaat Rawat Gabung maka, ibu dapat melihat dan memahami cara perawatan bayi yang benar
seperti yang dilakukan oleh petugas, ibu mempunyai pengalaman dan keterampilan
dalam merawat bayinya, dan diharapkan agar mengembangkan ilmu yang dimiliki.
Kata kunci : Pengetahuan
Ibu Post Partum, Rawat Gabung
Daftar Pustaka : 7 (
2002-2010)
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan
kehadiran Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
Ini yang bejudul “Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Rawat Gabung di
RSIA Siti Fatimah Makassar” sesuai waktu yang di tentukan.
Karya Tulis ilmiah ini penulis susun
sebagai salah satu persyaratan untuk menperoleh gelar Ahli Madya kebidanan di
akademi Kebidanan yayasan pendidikan Makassar. Dalam penyusunannya, penulis
banyak menemui hambatan , tetapi semua itu menjadikan penulis lebih termotivasi
dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Penyelesaian karya tulis ini juga tidak
terlepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1.
Hj. A. Tenri Awaru Asaad Lantara, Selaku
Dewan Pendiri YAPMA.
2.
A. Endre Cecep Lantara, SE, Ak, Selaku Ketua
YAPMA.
3.
Hj. A. Asriany, SKM, M.Kes Selaku direktur
Akademi kebidananan Makassar.
4.
Dr. H. Leo Prawihardjo, Sp. OG (K), M. Kes,
M, PhD, Selaku Kepala RSIA.Siti Fatimah yang telah memberikan izin untuk
melakukan pengambilan data dan penelitian.
5.
Hj.A.Asriany,SKM,M.Kes. dan Fitriani,SST.SKM Selaku
Pembimbing yang telah banyak menyita waktunya dan tidak pernah bosan membimbing
penulis selama proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
6.
Seluruh Staff dan Dosen pengajar Akademi
Kebidanan Yayasan Pendidikan Makassar yang telah memberikan arahan dan
bimbingan serta ilmunya selamanya penulis dalam proses pendidikan.
7.
Teristimewah kepada Ayahanda Ambottuo dan
Ibunda Nurhama atas kasih sayangnya dan Doanya disetiap sujudnya serta
saudara-saudara terutama Kepada kakaku Herlyana dan Ipar-iparku beserta
keluarga besarku yang banyak memberi membantuan material, semangat, dorongan
dan doa restunya selama ini kepada penulis.
8.
Sahabat-sahabatku yang selama ini bersamaku
baik dalam suka maupun duka khususnya Kepada, Nurfatra Sahar, Nurmagfira Evi,
Siti Rabia,Khusnul Dan Terkhusus Harlan Pratama yang selalu mendukung dan
memberi semangat buat penulis.
Penulis menyadari bahwa Karya tulis ilmiah
ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, karena itu penulis mengharapkan adanya
kritik dan saran dari semua pihak, untuk menyempurnakan. Semoga segala kebaikan
dan bantuannya yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang
berlimpah dari Tuhan Yang maha Esa, Amin.
Besar harapan penulis semoga Karya tulis
Ilmiah ini dapat meberikan manfaat bagi para pembaca terutama bagi penulis
berikutnya.
Makassar,Sebtember 2011
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
……………………………………………………………....i
HALAMAN PERSETUJUAN
PEBIMBING …………………………………..iii
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGUJI……………………………………….iv
BIODATA PENULIS …………………………………………………………….v
ABSTRAK
…………………………………………………………………........vi
KATA PENGANTAR……………………………………………………………vii
DAFTAR ISI
…………………………………………………….……………….x
DAFTAR TABEL
……………………………………………………….……..xiii
DAFTAR LAMPIRAN
………………………………………………………...xiv
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ……………………………………..…………..1
B.
Rumusan Masalah ……………………………………………..3
C.
Tujuan Penelitian ………………………………………………3
1.
Tujuan Umum ……………………………………………....3
2.
Tujuan Khusus …………………………………………..…3
D.
Manfaat Penelitian …………………………………………..…4
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Konsep Dasar Rawat Gabung ………………………………..5
a.
Pengertian Rawat Gabung …………………………..……5
b.
Manfaat Rawat Gabung……………………………………6
c.
Kerugian Rawat Gabung…………………………………..8
d.
Tujuan Rawat Gabung……………………………………..8
e.
Kontraindikasi Rawat Gabung…………………………..10
B.
Tinjauan Tentang Variabel Yang
Diteliti…………………….13
BAB III KERANGKA
KONSEP
A.
Kerangka Konsep ……………………………………………16
B.
Definisi Operasional Dan Kriteria
Objektif…………………18
BAB IV METODE
PENELITIAN
A.
Jenis penelitian………………………………………………..19
B.
Lokasi Dan Waktu Penelitian………………………………..19
C.
Populasi Dan Sampel…………………………………………19
D.
Cara Pengumpulan Data….…………………………………20
E.
Pengolahan Dan Penyajian Data……………………………20
F.
Analisa Data …………………………………………………..20
G.
Etika Penelitian………………………………………………..21
BAB V HASIL
& PEMBASAN
A.
Hasil Penelitian………………………………………………..22
B.
Data Umum…………………………………………………….22
C.
Data Khusus Hasil Penelitian………………………………..24
D.
Pembahasan………………………………………………….29
BAB VI KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan……………………………………………………33
B.
Saran…………………………………………………………..34
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
3.1 Definisi Operasional dan Kriteris
Objektif……………………..19
Tabel
5.1 Distribusi Responden Menurut Umur………………………....23
Tabel
5.2 Distribusi Responden Menurut
Tingkat Pendidikan…………24
Tabel
5.3 Distribusi Responden Menurut
Pekerjaan……………...........25
Tabel
5.4 Distribusi Responden Berdasarkan
Pengetahuan
Ibu
Post Partum Tentang Pengertian Rawat
Gabung…..…25
Tabel
5.5 Distribusi Responden Berdasarkan
Pengetahuan
Ibu Post Partum Tentang Manfaat Rawat Gabung…………26
Tabel
5.6 Distribusi Responden Berdasarkan
Pengetahuan
Ibu Post Partum Tentang tujuan Rawat Gabung………….27
Tabel
5.7 Distribusi Responden Berdasarkan
Pengetahuan
Ibu Post Partum Tentang kerugian Rawat Gabung…………27
Tabel
5. Distribusi Responden Berdasarkan
Pengetahuan
Ibu
Post Partum Tentang Kontraindikasi Rawat
Gabung…………………………………………………………...28
Tabel
5.9 Distribusi Responden Berdasarkan
Pelayanan Rumah sakit
Di RSIA Siti Fatimah Makassar………………………………..28
Tabel
5.10 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan
keseluruhan tentang Rawat Gabung Di
RSIA Siti Fatimah Makassar………………………………………………………....29
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat
Pengajuan Usulan Judul Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Lampiran
2. Surat Pengantar Dari DINKES
Provensi Makassar Untuk Melakukan Penelitian Di RSIA Siti Fatimah Makassar.
Lampiran
3. Surat Pengantar Dari Badan
Penelitian Dan Pengembangan Daerah Makassar
Lampiran
4. Surat Keterangan Telah
Melakukan Penelitian dari RSIA Siti Fatimah Makassar.
Lampiran
5. Surat Persetujuan Menjadi
Responden Dan Kuisioner.
Lampiran
6. Master Tabel.
Lampiran
7. Lembar Konsul Karya Tulis
Ilmiah.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
UNICEF
menyatakan, terdapat 30.000 kematian bayi di Indonesia dan 10 juta kematian anak balita
di dunia setiap tahunnya. UNICEF menyebutkan bukti ilmiah terbaru, yang juga
dikeluarkan oleh Journal Paediatrics
ini, bahwa bayi yang diberikan susu
formula memiliki kemungkinan untuk meninggal dunia pada bulan pertama kelahirannya. Dan
peluang itu 25 kali lebih tinggi dibandingkan bayi yang disusui oleh ibunya secara
eksklusif. Tingginya angka kematian bayi di Indonesia maupun di dunia sebenarnya dapat
diminimalisir dengan salah satunya melakukan Rawat Gabung ( Anonim
2008).
Rawat gabung adalah
membiarkan ibu dan bayinya bersama terus menerus. Pada rawat gabung/rooming-in
bayi diletakkan di box bayi yang berada di dekat ranjang ibu sehingga mudah
terjangkau. Ada satu istilah lain, bedding-in, yaitu bayi dan ibu berada
bersamasama di ranjang ibu. (Anonim 2009).
Tujuan
rawat gabung adalah agar ibu dapat menyusui bayinya sedini mungkin setiap saat
atau kapan saja dibutuhkan, ibu dapat melihat dan memahami cara perawatan bayi
yang benar seperti yang dilakukan oleh petugas, ibu mempunyai pengalaman dan
keterampilan dalam merawat bayinya, Dalam rawat gabung suami dan keluarga dapat
dilibatkan secara aktif untuk mendukung dan membantu ibu dalam menyusui dan
merawat bayinya secara baik dan benar, selain itu ibu akan mendapatkan
kehangatan emosional (Vivian,2010).
Rooming
in atau rawat gabung juga merupakan situasi ideal untuk menyusui (karena ibu
dapat berespons saat bayi lapar dan menyusui dengan sering menstimulasi
laktasi), untuk melibatkan ayahnya, dan mulai berperan sebagai orang tua. Bayi
membutuhkan keamanan yang datang dari perhatian segera dari kebutuhannya dan
dari pelukan, belaian, cinta dan belaian kasih sayang. Kebutuhan ini harus di
puaskan jika menginginkan bayi sehat dan bahagia. Pentingnya ibu mengetahui
rawat gabung agar terjalin kasih sayang antara ibu dan anaknya serta ibu tahu
bagaimana cara perawatan bayi yang baik dan benar (Helen V, 2007).
Berdasarkan
survey yang telah dilakukan oleh peneliti di RSIA Siti Fatimah Makassar
didapatkan data ibu nifas yang melakukan rooming in pada tahun 2010 yaitu
berjumlah 3.660 orang. Berdasarkan paparan diatas maka peneliti tertarik untuk
mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu post partum Tentang Rooming In di RSIA
Siti Fatimah Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di
atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah “Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum
Tentang Rawat gabung Di RSIA Siti Fatimah Makassar”.
C. Tujuan Penelitian
1.
Tujuan Umum
Untuk memperoleh gambaran pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Rawat Gabung di RSIA Siti Fatimah Makassar.
Untuk memperoleh gambaran pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Rawat Gabung di RSIA Siti Fatimah Makassar.
2.
Tujuan Khusus
a.
Diketahuinya gambaran pengetahuan Ibu Post Partum tentang
pengertian Rawat Gabung di RSIA Siti Fatimah Makassar.
b.
Diketahuinya gambaran pengetahuan Ibu Post Partum tentang manfaat
Rawat Gabung di RSIA Siti Fatimah Makassar.
c.
Diketahuinya gambaran pengetahuan Ibu Post Partum tentang kerugian
Rawat Gabung di RSIA Siti Fatimah Makassar.
d. Diketahuinya gambaran
pengetahuan ibu post partum tentang tujuan di lakukan Rawat Gabung di RSIA Siti
Fatimah Makassar.
e. Diketahuinya gambaran
pengetahuan ibu post partum tentang kontraindikasi di lakukan Rawat Gabung di
RSIA Siti Fatimah Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti Sebagai
pengalaman berharga dan bermanfaat yang dapat meningkatkan dan menambah ilmu
pengetahuan serta wawasan penelitian dalam mengaplikasikan ilmu di masyarakat,
khususnya yang terkait dengan Rawat gabung.
2. Bagi institusi
pendidikan
Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi
penelti berikutnya di bidang kesehatan, dalam proses meningkatkan dan pengembangan
ilmu pengetahuan
Khususnya yang berhubungan
dengan Rawat Gabung.
3.
Bagi tempat penelitian
Sebagai masukan dalam meningkatkan dan menjalankan program pelayanan asuhan sayang ibu khususnya rawat gabung pada lembaga kesehatan.
Sebagai masukan dalam meningkatkan dan menjalankan program pelayanan asuhan sayang ibu khususnya rawat gabung pada lembaga kesehatan.
4.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya terutama tentang Rawat Gabung. Dan melakukan penelitian lanjutan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak melakukan rawat gabung dengan bayinya.
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya terutama tentang Rawat Gabung. Dan melakukan penelitian lanjutan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak melakukan rawat gabung dengan bayinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Konsep Dasar Rawat
Gabung
a. Pengertian Rawat Gabung
Rooming
in atau rawat gabung adalah suatu cara perawatan yang menyatukan ibu beserta
bayinya dalam suatu ruangan, kamar, atau suatu tempat secara bersama-sama dan
tidak dipisahkan selama 24 jam penuh dalam seharinya(Vivian,2010).
Pengertian
rooming in menurut (Winabyo H,2010) adalah suatu sistem perawatan dimana bayi
serta ibu dirawat dalam satu unit. Dalam pelaksanaannya bayi harus selalu
berada di samping ibu sejak setelah di lahirkan sampai pulang. Ini bukan suatu
yang baru. Di Indonesia persalinan 80% terjadi di rumah dan bayinya langsung di
rawat gabung. Untuk persalinan di rumah sakit terdapat modifikasi dalam praktek
bahwa pada saat kunjungan bayi di tempatkan dalam suatu station bayi agar tidak
ada kontaminasi dengan pengunjung.Station bayi dibuat dengan dinding kaca agar
pengunjung dapat melihat bayi.
Pada
lembaga kesehatan, rooming in atau rawat gabung membatasi agar bayi tidak
terkena infeksi yang ditularkan dalam rumah sakit.
b.
Manfaat rawat gabung
Manfaat yang bisa di dapatkan jika dilakukan
rawat gabung pada ibu dan bayi adalah sebagai berikut.
1.
Fisik
Bila ibu dekat bayinya, maka ibu akan mudah
untuk melakukan perawatan sendiri. Dengan perawatan sendiri dan pemberian ASI
sedini mungkin, maka akan mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi silang dari
pasien lain atau petugas kesehatan.
2.
Fisiologis
Bila ibu dekat dengan bayinya, maka bayi akan
segera disusui dan frekuensinya lebih sering. Proses ini merupakan proses
fisiologis yang alami, dimana bayi mendapat nutrisi alami yang paling sesuai
dan baik.
3.
Psikologis
Dari segi psikologis akan terjalin proses lekat
akibat sentuhan badan antara ibu dan bayi. Hal tersebut akan berpengaruh besar
terhadap pertumbuhan psikologis bayi. Selain itu, kehangatan tubuh ibu
merupakan stimulasi mental yang mutlak dibutuhkan oleh bayi.
4.
Edukatif
Ibu akan mempunnyai pengalaman yang berguna
sehingga mampu menyusui serta merawat bayinya bila pulang dari rumah sakit.
Selama di RS akan melihat, belajar, dan mendapat bimbingan mengenai cara
menyusui secara benar, cara merawat payudara, tali pusat, memandikan bayi, dan
sebagainya. Keterampilan ini diharapakan dapat menjadi modal bagi ibu untuk
merawat bayi dan dirinya sendiri setelah pulang dari RS.
5.
Ekonomi
Pemberian ASI dapat dilakukan sedini mungkin.
Bagi rumah sakit, terutama pada RS pemerintah, hal tersebut merupakan suatu
penghematan terhadap anggaran pengeluaran untuk pembelian susu formula, botol
susu, dot, serta peralatyan lainnya yang dibutuhkan. Beban perawat menjadi
lebih ringan karena ibu berperan besar dalam merawat bayinya sendiri sehingga
waktu luang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain.
6.
Medis
Secara medis, pelaksanaan rawat gabung dapat
menurunkan terjadinya infeksi nosokomial pada bayi, serta menurunkan angka
morbiditas dan mortalitas ibu maupun bayinya (Vivian, 2010)
Dengan melakukan rawat gabung secara
langsung, ibu-ibu muda(primipara) akan mendapatkan pendidikan tentang berbagai
cara merawat bayi dan memberikan ASI yang benar (Ida Ayu, 2010).
c.
Kerugian rawat gabung
a. Ibu kurang istirahat dan
dapat terganggu oleh bayinya sendiri/bayi lain yang menangis.
b. Bisa terjadi salah
pemberian makanan oleh karena pengaruh rekan-rekannya.
c.
Ibu-ibu yang sakit atau yang kurang tau tentang
hygiene/kebersihan.
d.
Bayi bisa mendapat infeksi dari pengunjung.
e.
Pada pelaksanaannya kadang-kadang ada hambatan-hambatan teknis
serta hambatan fasilitas.
d.
Tujuan Rawat Gabung
Tujuan
dari rawat gabung adalah agar ibu dapat menyusui bayinya sedini mungkin dan
setiap saat atau kapan saja saat di
butuhkan.Ibu dapat melihat dan memahami cara perawatan bayi yang benar seperti
yang dilakukan oleh petugas. Ibu mempunyai pengalaman dan keterampilan dalam
merawat bayinya (Vivian, 2010).
Selain
dari pada tujuan dari rooming in diatas adalah sebagai berikut menurut (Winabyo,
2010).
a.
Bantuan emosional
Setelah menunggu selama sembilan bulan dan setelah lelah dalam proses
persalinan si ibu akan sangat senang dan bahagia bila dekat dengan bayinya. Si
ibu dapat membelai-belai bayi, mendengar tangisnya serta memperhatikannya
disaat buah hatinya tidur. Hubungan ibu dan bayi ini sangat penting ditumbuhkan
pada saat-saat awal dan bayi akan memperoleh kehangatan tubuh ibu, suara ibu,
kelembutan dan kasih sayangnya.
b.
PenggunaanAsi
Dari segala sudut pertimbangan maka ASI adalah makanan terbaik bagi bayi dan produksi ASI akan makin cepat dan makin banyak bila menyusui dilakukan sesegera dan sesering mungkin. Pada hari-hari pertama yang keluar adalah kolostrum yang jumlahnya sedikit. Tetapi hal itu tak perlu dikhawatirkan karena kebutuhan bayi masih sedikit.
Dari segala sudut pertimbangan maka ASI adalah makanan terbaik bagi bayi dan produksi ASI akan makin cepat dan makin banyak bila menyusui dilakukan sesegera dan sesering mungkin. Pada hari-hari pertama yang keluar adalah kolostrum yang jumlahnya sedikit. Tetapi hal itu tak perlu dikhawatirkan karena kebutuhan bayi masih sedikit.
c.
Pencegahan infeksi
Pada perawatan bayi yang terpisah maka
kejadian infeksi silang akan sulit dicegah. Dengan melakukan rawat gabung maka
infeksi silang dapat dihindari. Kolostrum yang mengandung antibodi dalam jumlah
tinggi, akan melapisi seluruh permukaan mukosa dari saluran pencernaan bayi dan
diserap oleh bayi sehingga bayi akan mempunyai kekebalan yang tinggi. Kekebalan
ini akan mencegah infeksi terutama terhadap diare.
d.
Pendidikan kesehatan
Pada saat melaksanakan rawat gabung dapat
dimanfaatkan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu, terutama
primipara. Bagaimana teknik menyusui,memandikan bayi, merawat tali pusat,
perawatan payudara dan nasihat makan yang baik, merupakan bahan-bahan yang
diperlukan si ibu. Keinginan ibu untuk bangun dari tempat tidur, menggendong bayi
dan merawat diri akan Mempercepat mobilisasi,sehingga si ibu akan lebih cepat
pulih dari persalinan.
e.
Kontra indikasi rawat gabung
Pada keadaan tertentu maka rawat gabung
tidak di anjurkan, misalnya pada :
1.
Keadaan Ibu
a.
Fungsi kardiorespiratorik yang tidak baik.
Pasien
penyakit jantung kelas II dianjurkan untuk sementara tidak menyusui sampai
keadaan jantung cukup baik.
Bagi
pasien jantung klasifikasi III tidak di benarkan menyusui. Penilain akan hal
ini harus dengan hati-hati.
b.
Eklampsia dan preeklampsia berat.
Keadaan ibu biasanya
tidak baik dan pengaruh obat-
obatan untuk mengatasi penyakit,biasanya menyebabkan kesadaran menurun, sehingga
ibu belum sadar betul. Tidak di perbolehkan ASI dipompa dan diberikan pada
bayi.
c.
Penyakit infeksi akut dan aktif.
Bahaya penularan pada bayi yang di kawatirkan.
Tuberkulosis paru yang aktif dan terbuka merupakan kontra indikasi mutlak. Pada
sepsis pada ibu biasanya buruk dan tidak akan mampu menyusui. Banyak perdebatan
mengenai penyakit infeksi apakah dibenarkan menyusui atau tidak.
d.
Karsinoma payudara
Pasien dengan karsinoma payudara harus dicegah
jangan sampai ASInya keluar karena mempersulit penilaian penyakitnya. Apabila
menyusui ditakutkan adanya sel-sel karsinoma yang terminum si bayi.
e.
Psikosis.
Tidak dapat dikontrol keadaan jiwa si ibu bila
menderita psikosis. Meskipun pada dasarnya ibu sayang pada bayinya, tetapi
selalu ada kemungkinan penderita psikosis membuat cedera pada bayi.
2.
Keadaan Bayi
a.
Bayi kejang
Kejang-kejang pada bayi akibat cedera persalinan
atau infeksi tidak memungkinkan untuk menyusui. Ada bahaya aspirasi, bila
kejang timbul saat bayi menyusui. Kesadaran bayi yang menurun tidak
memungkinkan bayi untuk menyusui.
b.
Bayi yang sakit berat
Bayi dengan penyakit jantung atau paru-paru atau
penyakit lain yang memerlukan perawatan intensif tentu tidak memungkinkan untuk
menyusu dan dirawat gabung.
c.
Bayi yang memerlukan observasi atau terapi khusus
Selama observasi rawat gabung tidak
dilaksanakan. Setelah keadaan membaik tentu dapat dirawat gabung. Ini yang
disebut rawat gabung tidak langsung.
d.
Berat badan lahir sangat rendah
Refleks mengisap dan refleks lain belum baik
sehingga tidak mungkin menyusu dan dirawat gabung.
e.
Cacat bawaan
Diperlukan persiapan mental si ibu untuk
menerima keadaan bahwa bayinya cacat. Cacat bawaan yang mengancam jiwa si bayi
merupakan kontra indikasi mutlak.
f.
Kelainan metabolik dimana bayi tidak dapat menerima ASI
B.
Tinjauan Tentang Variabel
Yang Diteliti
1.
Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Namun sebagian besar pengetahuan diperoleh
melalui mata dan telinga. Pengetahuan ini akan berpengaruh pada prilaku seseorang.(Notoatmodjo,2003).
Pengetahuan atau kognitif merupakan dokumen yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa prilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada prilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo,2003).
Pengetahuan mempunyai 6 tingkatan yaitu :
Pengetahuan atau kognitif merupakan dokumen yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa prilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada prilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo,2003).
Pengetahuan mempunyai 6 tingkatan yaitu :
a.
Tahu (Know)
Diartikan sebagai
mengingat kembali terhadap sesuatu dari seluruh bahan yang sudah dipelajari,
tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b.
Memahami (Komprehension)
Orang yang telah paham terhadap objek atau
materi harus dapat menjelaskan, memberikan contoh, mengamalkan dan sebagainya.
c.
Aplikasi (Aplication)
Mampu menggunakan atau melaksanakan tentang apa
yang telah dipelajari pada suatu kondisi yang realita.
d.
Analisis (Analysis)
Kemampuan untuk mendapatkan suatu kebenaran
dimana untuk mendapatkan kebenaran ini merupakan suatu proses terakhir dalam rentetan
tugas penelitian.
e.
Sintesis (Synthesis)
Merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
f.
Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi
ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi
atau objek.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Rogers (Notoatmodjo,2003) diketahui bahwa sebelumnya orang mengadopsi perilaku
baru (Berprilaku Baru) didalam diri seseorang terjadi proses berurutan yaitu:
a.
Awareness, dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui
terlebih dahulu terhadap stimulus (Objek).
b.
Interest, terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap
objek sudah mulai timbul.
c.
Evaluation, terhadap baik tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.
d.
Trial, dimana objek dimulai mencoba melakukan sesuatu dengan apa
yang dikehendakinya sesuai dengan stimulant.
e.
Adaption, dimana subjek telah berprilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran, dan sikap positif maka perilaku tersebut akan
berlangsung lama sebaliknya, apabila perilaku tersebut tiodak didasari
pengetahuan, maka kesadaran tidak berlangsung lama.
BAB III
KERANGKA KONSEP
A.
Kerangka
konsep
Rawat gabung merupakan satu cara perawatan
di mana ibu dan bayi yang baru dilahirkan tidak dipisahkan, melainkan
ditempatkan dalam sebuah ruangan, kamar atau tempat bersama-sama selama 24 jam
penuh dalam seharinya (Vivian, 2010).
Pengetahuan atau kognitif merupakan
dokumen yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang dari
pengalaman dan penelitian terbukti bahwa prilaku yang didasari oleh pengetahuan
akan lebih langgeng dari pada prilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan
(Notoatmodjo, 2003).
Adapun kerangka konsep penelitian ini yang
berjudul “Gambaran Pengetahuan Ibu Post partum Tentang Rawat Gabung Di RSIA
Siti Fatimah Makassar”.
Pengetahuan
a.
Pengertian rawat gabung
b.
Manfaat rawat gabung
c.
Kerugian rawat gabung
d.
Tujuan rawat gabung
e. Kontraindikasi
rawat gabung
|
IBU POST PARTUM RAWAT GABUNG
|
Keterangan
:
: Variabel Dependent
:
Variabel Independent
: Variabel yang diteliti
B.
Definisi
Operasional dan Kriteris Objektif
Variabel
|
Definisi
Oprasional
|
Kriteria Objektif
|
Skala
|
1.
Pengetahuan
ibu
Tentang rawat
Gabung berdasarkan pengertian Rawat
Gabung
2.
Pengetahuan
ibu
Tentang rawat
Gabung berdasarkan manfaat.Rawat
Gabung
3.
Pengetahuan
ibu
Tentang rawat
Gabung berdasarkan kerugian
Rawat Gabung
4.
Pengetahuan
ibu
Tentang rawat
Gabung berdasarkan tujuan Rawat
Gabung
5.
Pengetahuan
ibu
Tentang rawat
Gabung berdasarkan kontraindikasi
Rawat Gabung
|
Segala
sesuatu
Yang
diketahui
oleh
ibu tentang pengertian rawat
gabung
Segala
sesuatu
Yang
diketahui
oleh
ibu tentang manfaat rawat
gabung
Segala
sesuatu
Yang
diketahui
oleh
ibu tentang kerugian rawat
gabung
Segala
sesuatu
Yang
diketahui
oleh
ibu tentang tujuan rawat
gabung
Segala
sesuatu
Yang
diketahui
oleh
ibu tentang kontraindikasi rawat gabung
|
a.
Baik :
jika jawaban
Responden > 60%
b.
Kurang:jika jawaban benar responden
< 60 %
a. Baik
: jika jawaban
Responden >60%
b.
Kurang
: jika jawaban benar responden
<
60 %
a. Baik
: jika jawaban
Responden < 60%
b.
Kurang
: jika jawaban benar responden
< 60 %
a.
Baik :
jika jawaban
Responden > 60%
b. Kurang: jika jawaban benar responden
< 60 %
a.
Baik :
jika jawaban
Responden > 60%
b.
Kurang:
jika jawaban benar responden
< 60 %
|
Skala ordinal
Skala ordinal
Skala ordinal
Skala ordinal
Skala ordinal
|
BAB IV
METODE PENELITIAN
A.
Jenis
Penelitian
Jenis penelitian yang di gunakan yaitu
penelitian deskriftif yang memberikan gambar pengetahuan kepada ibu post partum
tentang Rawat Gabung.
B.
Lokasi
dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
yang dipilih adalah di ruangan PNC RSIA Siti Fatimah Makassar. Di sebabkan
karena RSIA Sitti Fatimah merupakan rumah sakit yang strategis, dan salah satu
rumah sakit rujukan dan pendidikan serta terdapat ibu-ibu post partum di rawat
gabung bersama bayinya sehingga memudahkan untuk melakukan penelitian.
2. Waktu
pengumpulan data yang di gunakan adalah mulai tanggal 26 s.d 28 Mei 2011.
C.
Populasi
dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah
keseluruhan ibu post partum yang berada di ruangan perawatan nifas RSIA.Siti
Fatimah yang ada pada saat penelitian dilaksanakan pada tanggal 26 s.d 28 Mei
2011 Dengan jumlah 20 ibu-ibu post partum.
2. Sampel
Yang menjadi sampel dalam penelitian ini
adalah seluruh jumlah populasi yang berada dalam perawatan nifas RSIA.Siti Fatimah
pada saat penelitian dilaksanakan sebanyak 20 ibu-ibu post partum. Teknik
pengambilan sampel yaitu total sampling.
D.
Cara
Pengumpulan Data
Dalam
penelitian ini, pengumpulan data dilakukan
melalui data primer dengan menggunakan kuesioner berisi
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan Rawat Gabung.
E.
Pengolahan
dan Penyajian Data
Pengolahan
data dilakukan secara sederhana yaitu data diolah secara manual dengan
menggunakan kalkulator dan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi dan
presentase.
F.
Analisa
data
Data yang diperoleh, dianalisa dengan
menggunakan rumus persentase sebagai berikut :
P = f/n x 100%
Keterangan
:
P :
Presentase yag di cari
F :
Frekuensi
n :
Jumlah sampel
G.
Etika
Penelitian
Etika penelitian bertujuan untuk
melindungi hak-hak subjek antara lain menjamin kerasahasiaan identitas responden
dan kemungkinan terjadinya ancaman terhadap responden.
Sebelum pelaksanaan penelitian, kepada
responden menjadi partisipan dalam penelitian ini, dengan dahulu membaca,
mengerti dan memahami isi surat persutujuan tersebut.
Apabila responden bersedia, maka responden
dipersilahkan untuk menandatangani surat pernyataan lembaran persetujuan
tersebut. Tetapi jika responden tidak bersedia atau menolak untuk menjadi
partisipasi dalam penelitian ini, maka tidak ada paksaan dan ancaman pada
responden tersebut.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian dilaksanakan di bagian
postnatal di RSIA Siti Fatimah Makassar pada tanggal 26 s.d 28 Mei 2011. Dimana
pengumpulan data tersebut dilakukan meluli
data primer dengan menggunakan kuisioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan
tentang Rawat Gabung. Sampel sebanyak 20 orang ibu-ibu post partum.
B. Data Umum
1. Kriteria
responden
a. Menurut
Umur
Tabel
5.1
Distribusi
Responden Menurut Umur
Di
RSIA Siti Fatimah Makassar
Tanggal 26 s.d
28 Mei 2011
Umur Ibu
|
frekuensi
|
Persentase%
|
< 20 Thn
20-35 Thn
|
2
18
|
10
90
|
Jumlah
|
20
|
100
|
Sumber
: Data Primer
Berdasarkan
tabel 5.1 responden terbanyak pada
kelompok umur 20-25 tahun sebanyak 18 responden.
Ada
satu kelompok yang yang menempati urutan terkecil yaitu responden kelompok umur
< 20 Tahun sebanyak 2 responden (10%).
b. Menurut
Tingkat Pendidikan
Tabel 5.2
Distribusi
Responden Menurut Tingkat Pendidikan
Di RSIA Siti Fatimah Makassar
Tanggal
26 s.d 28 Mei 2011
Pendidikan
|
frekuensi
|
Persentase%
|
SD
SMP
SMA
DIII
|
1
6
11
2
|
5
30
55
10
|
Jumlah
|
20
|
100
|
Sumber
:Data Primer
Berdasarkan tabel 5.2 responden
terbanyak tamatan SMA sebanyak 11 orang (55%) yang kemudian diikuti oleh
responden tamatan SMP sebanyak 6 orang (30%)
dan
responden tamatan DIII sebanyak 2 orang ( 10%), sisanya adalah responden
tamatan SD sebanyak 1 orang (5%).
c.
Menurut jenis pekerjaan
Tabel 5.3
Distribusi
Responden Menurut Pekerjaan
Di
RSIA Siti Fatimah Makassar
Tanggal 26 s.d
28 Mei 2011
Pekerjaan
|
frekuensi
|
Persentase%
|
IRT
Wiraswasta
PNS
|
15
2
3
|
75
10
15
|
Jumlah
|
20
|
100
|
Sumber
: Data Primer
Berdasarkan tabel 5.3 responden
terbanyak adalah responden yang bekerja
Ibu Rumah Tangga sebanyak 15 orang (75%), sisanya adalah responden yang
bekerja sebagai PNS sebanyak 3 orang (15%) dan bekerja sebagai Wiraswasta
sebanyak 2 orang (10%).
C. Data Khusus Hasil penelitian
Tabel 5.4
Distribusi
Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Pengertian Rawat
Gabung
Di RSIA Siti Fatimah Makassar
Tanggal 26 s.d
28 Mei 2011
Pengertian Rawat Gabung
|
Frekuensi
|
Presentase%
|
Baik
|
20
|
100
|
Kurang
|
0
|
0
|
Jumlah
|
20
|
100
|
Sumber
: Data Primer
Berdasarkan tabel 5.4
menunjukkan bahwa dari 20 responden, terdapat 20 responden (100%) memiliki
pengetahuan yang baik tentang pengertian rawat gabung dan terdapat 0 responden
yang (0%) memiliki pengetahuan yang masih kurang tentang pengertian rawat
gabung.
Tabel 5.5
Distribusi
Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Manfaat Rawat Gabung
Di RSIA Siti Fatimah Makassar
tanggal
26 s.d 28 April 2011
Manfaat Rawat Gabung
|
Frekuensi
|
Presentase
|
Baik
|
19
|
95%
|
Kurang
|
1
|
5%
|
Jumlah
|
20
|
100
|
Sumber : Data Primer
Berdasarkan tabel 5.5
menunjukkan bahwa dari 20 responden, terdapat 19 responden (95%) memiliki
pengetahuan yang baik tentang manfaat rawat gabung dan terdapat 1 responden
(5%) memiliki pengetahuan yang masih kurang tentang manfaat rawat gabung.
Tabel
5.6
Distribusi
Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang tujuan Rawat Gabung
Di RSIA Siti Fatimah Makassar
tanggal
26 s.d 28 April 2011
Tujuan Rawat Gabung
|
Frekuensi
|
Presentase
|
Baik
|
15
|
75%
|
Kurang
|
5
|
25%
|
Jumlah
|
20
|
100
|
Sumber
: Data Primer
Berdasarkan tabel 5.6
menunjukkan bahwa dari 20 responden, terdapat 15 responden (75%) memiliki
pengetahuan yang baik tentang tujuan rawat gabung dan terdapat 5 responden
(25%) memiliki pengetahuan yang masih kurang tentang tujuan rawat gabung.
Tabel
5.7
Distribusi
Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang kerugian Rawat Gabung
Di
RSIA Siti Fatimah Makassar
tanggal 26 s.d 28 April 2011
Kerugian Rawat Gabung
|
Frekuensi
|
Presentase
|
Baik
|
17
|
85%
|
Kurang
|
3
|
15%
|
Jumlah
|
20
|
100
|
Sumber: data Primer
Berdasarkan tabel 5.7
menunjukkan bahwa dari 20 responden, terdapat 17 responden (85%) memiliki
pengetahuan yang baik tentang kerugian rawat gabung dan terdapat 3 responden
(15%) memiliki pengetahuan yang masih kurang tentang kerugian rawat gabung.
Tabel
5.8
Distribusi
Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Kontraindikasi Rawat
Gabung
Di RSIA Siti Fatimah Makassar
tanggal
26 s.d 28 April 2011
Kontraindikasi Rawat Gabung
|
Frekuensi
|
Presentase
|
Baik
|
11
|
55%
|
Kurang
|
9
|
45%
|
Jumlah
|
20
|
100
|
Sumber
: Data Primer
Berdasarkan tabel 5.8
menunjukkan bahwa dari 20 responden, terdapat 11 responden (55%) memiliki
pengetahuan yang baik tentang kontraindikasi rawat gabung dan terdapat 9
responden (45%) memiliki pengetahuan yang masih kurang tentang kontraindikasi
rawat gabung.
Tabel
5.9
Distribusi
Responden Berdasarkan
Pengetahuan
Ibu Post Partum Tentang Rawat Gabung
Di RSIA Siti Fatimah Makassar
tanggal
26 s.d 28 April 2011
Pengetahuan Rawat Gabung
|
Frekuensi
|
Presentase
|
Baik
|
18
|
90%
|
Kurang
|
2
|
10%
|
Jumlah
|
20
|
100
|
Sumber
: Data Primer
Berdasarkan
tabel 5.10 menunjukkan bahwa dari 20 responden, terdapat 18 responden (90%)
memiliki pengetahuan yang baik tentang rawat gabung. Hal ini karena responden
banyak membaca buku-buku kesehatan dan mendapat informasi dari berbagai media
informasi , terutama dari Internet, TV dan radio. Sebelumnya responden juga
mendapat informasi atau penyuluhan tentang rawat gabung dari tim petugas
kesehatan di Rumah Sakit. Dan terdapat 2 responden (10%) memiliki pengetahuan
yang masih kurang tentang rawat gabung. Hal ini karena responden kurang
mencari/mendebgarkan informasi tentang rawat gabung dari berbagai media, atau
kurangnya membaca mengakibatkan kurangnya pengetahuan. Hal ini juga di
karenakan responden tidak mendapat penyuluhan tentang rawat gabung di Rumah
Sakit.
D.
Pembahasan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui setelah
melihat, mengalami yang di ajarkan. Tindakan seseorang senantiasa berdasarkan
pada apa yang telah diketahui, terlebih jika hal tersebut di anggap memberi
manfaat. Namun sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan ini akan berpengaruh pada perilaku seseorang.
1. Pengetahuan
Ibu Tentang Rawat Gabung berdasarkan pengertian Rawat Gabung
Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa
dari 20 responden, terdapat 20 responden (100%) memiliki pengetahuan yang baik
tentang pengertian rawat gabung dan terdapat 0 responden yang (0%) memiliki
pengetahuan yang masih kurang tentang pengertian rawat gabung. Hal ini berarti
bahwa tingkat pengetahun responden saat penelitian termasuk kategori baik
karena responden dapat mengetahui
pengertian Rawat Gabung.
2. Pengetahuan
Ibu Tentang Rawat Gabung berdasarkan Manfaat
Rawat Gabung
Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa
dari 20 responden, terdapat 19 responden (95%) memiliki pengetahuan yang baik
tentang manfaat rawat gabung dan terdapat 1 responden (5%) memiliki pengetahuan
yang masih kurang tentang manfaat rawat gabung. Hal ini berarti bahwa tingkat
pengetahun responden saat penelitian
termasuk kategori baik dimana terdapat 19 responden (95%) yang memiliki
pengetahuan tentang manfaat rawat gabung.
3. Pengetahuan
Ibu Tentang Rawat Gabung berdasarkan Tujuan
Rawat Gabung
Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa
dari 20 responden, terdapat 15 responden (75%) memiliki pengetahuan yang baik
tentang tujuan rawat gabung dan terdapat 5 responden (25%) memiliki pengetahuan
yang masih kurang tentang tujuan rawat gabung. Hal ini berarti bahwa tingkat
pengetahun responden saat penelitian
termasuk kategori baik karena responden mempunyai pengalaman dan
keteranpilan dalam merawat bayinya, dan responden dapat melihat dan memahami
cara perawatan bayi yang benar.(Vivian 2010)
4. Pengetahuan
Ibu Tentang Rawat Gabung berdasarkan Kerugian
Rawat Gabung
Berdasarkan
tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 20 responden, terdapat 17 responden (85%)
memiliki pengetahuan yang baik tentang kerugian rawat gabung dan terdapat 3
responden (15%) memiliki pengetahuan yang masih kurang tentang kerugian rawat
gabung. Hal ini berarti bahwa tingkat pengetahun responden saat penelitian termasuk kategori baik karena terdapat 17
responden (85%) memiliki pengetahuan yang baik tentang kerugian rawat gabung.
5. Pengetahuan
Ibu Tentang Rawat Gabung berdasarkan Kontraindikasi Rawat Gabung
Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 20 responden, terdapat 11
responden (55%) memiliki pengetahuan yang baik tentang kontraindikasi rawat
gabung dan terdapat 9 responden (45%) memiliki pengetahuan yang masih kurang
tentang kontraindikasi rawat gabung. Hal ini berarti bahwa tingkat pengetahun
responden saat penelitian termasuk
kategori baik karena pencegahan infeksi merupakan bagian terpenting dari setiap
komponen perawatan bayi baru lahir yang sangat rentang terhadap infeksi.
BAB VI
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pengolahan dan analisa data tentang gambaran
pengetahuan ibu tentang manfaat Rawat Gabung maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
Ibu
yang berpengetahuan baik tentang pengertian Rawat Gabung sebesar 20 responden
(100%), Sedangkan yang berpengetahuan rendah sebesar 0 responden (0%) dari 20
responden.
1. Ibu
yang berpengetahuan baik tentang manfaat Rawat Gabung sebesar 19 responden
(95%), Sedangkan yang berpengetahuan rendah sebesar 1 responden (5%) dari 20
responden.
2. Ibu
yang berpengetahuan baik tentang tujuan Rawat Gabung sebesar 15 responden
(75%), Sedangkan yang berpengetahuan rendah sebesar 5 responden (25%) dari 20
responden.
3. Ibu
yang berpengetahuan baik tentang kerugian Rawat Gabung sebesar 17 responden
(85%), Sedangkan yang berpengetahuan rendah sebesar 3 responden (15%) dari 20
responden.
4. Ibu
yang berpengetahuan baik tentang kontraindikasi Rawat Gabung sebesar 11
responden (55%), Sedangkan yang berpengetahuan rendah sebesar 9 responden (45%)
dari 20 responden.
B.
Saran
1. Bagi
Responden
Bagi ibu, setelah memiliki pengetahuan
tentang Rawat Gabung, maka diharapkan ibu dapat menyusui bayinya sedini mungkin setiap saat
atau kapan saja dibutuhkan, ibu dapat melihat dan memahami cara perawatan bayi
yang benar seperti yang dilakukan oleh petugas, ibu mempunyai pengalaman dan
keterampilan dalam merawat bayinya.
2. Bagi Instansi Pelayanan Kesehatan
Perlu meningkatkan peran tenaga
kesehatan baik dirumah sakit, klinik bersalin, posyandu didalam memberikan
penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada ibu hamil, ibu baru lahir, dan ibu
post partum khususnya kepada ibu yang memiliki pengetahuan kurang tentang Rawat
Gabung, sehingga dapat meneruskan pengetahuan yang dimiliki.
3. Bagi
Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya terutama tentang
Rawat Gabung. Dan melakukan penelitian lanjutan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi ibu tidak melakukan rawat gabung dengan bayinya.
DAFTAR
PUSTAKA
Hardjoprakoso, Winabyo.2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta; Yayasan Bina Pustaka
Prawihardjo.
Manuaba, Ida Ayu. 2002. “ Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana”.
Jakarta; EGC
Nanny Lia Dewi, Vivian,DKK. 2010. Asuhan Bayi dan Balita. Jakarta; Salemba
Medika.
Obstetri dan Gynekologi Fakultas Kedokteran Universitas Makassar.
Notoatmodjo soekidjo, 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta; Rineka Cipta
Notoatmodjo,soekidjo, 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya.
Jakarta; Cetakan Pertama
KUESIONER
PENELITIAN
GAMBARAN
PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG RAWAT GABUNG
DI
RSIA SITI FATIMAH MAKASSAR
IDENTITAS
RESPONDEN
1.
No. Responden :
2.
Nama :
3.
Umur Ibu :
4.
Pekerjaan :
5.
Pendidikan terakhir :
- Tidak
sekolah
- Tidak
tamat sekolah
- Tamat
SD
- Tamat
SMP
- Tamat
SMA
- Akademik
PERTANYAAN
A.
Pengetahuan ibu Post Partum Tentang
Pengertian Rawat Gabung
1. Rawat
Gabung adalah merupakan satu cara
perawatan di mana ibu dan bayi yang baru dilahirkan tidak dipisahkan, melainkan
ditempatkan dalam sebuah ruangan
a) Benar b) Salah
2. ibu bisa menjadi lebih
dekat dengan bayinya jika di satukan dalam ruangan.
a) Benar b) Salah
3. perawatan ibu dan anak
bersama – sama memungkinkan sewaktu-sewaktu ibu dapat menyusui anaknya.
a) Benar b) Salah
4. Rawat gabung merupakan suatu tempat secara
bersama-sama dan tidak dipisahkan selama 24 jam penuh dalam seharinya.
a) Benar b) Salah
5. Dengan
dilakukannya rawat gabung ibu tahu bagaimana cara perawatan bayi yang baik dan benar.
a) Benar b)
Salah
B.
Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang manfaat Rawat Gabung
1. Jika ibu dekat dengan
bayinya, maka ibu akan mudah untuk melakukan perawatan sendiri.
a) Benar b) Salah
2. Jika ibu dekat dengan
bayinya, maka bayi akan segera disusui dan frekuensinya lebih sering.
a) Benar b) Salah
3. Jika dilakukan rawat
gabung dapat menurunkan terjadinya infeksi nosokomial pada bayi,.
a) Benar b) salah
4. Jika melakukan rawat
gabung Ibu akan mempunnyai pengalaman yang berguna sehingga mampu menyusui
serta merawat bayinya bila pulang dari rumah sakit.
a) Benar b) Salah
5.
Jika bayi di satukan dengan ibunya maka akan mengurangi kemungkinan terjadinya
infeksi silang dari pasien lain atau dari petugas kesehatan.
a) Benar b) salah
C. Pengetahuan
Ibu Post partum Tentang
Kerugian Rawat Gabung
1.
Kerugian rawat gabung
adalah Ibu kurang istirahat dan dapat terganggu oleh bayinya sendiri atau bayi
lain yang menangis.
a)
Benar b) Salah
2.
Bisa terjadi salah
pemberian makanan dari pengaruh rekan-rekannya.
a)
Benar b) Salah
3.
Bayi bisa mendapat
infeksi dari pengunjung yang datang
a)
Benar b) Salah
4.
Pada pelaksanaannya
kadang-kadang ada hambatan-hambatan teknis serta hambatan fasilitas.
a)
Benar b)
Salah
5.
Salah satu kerugian dari
rawat gabung adalah terdapat Ibu-ibu yang sakit atau yang kurang tau tentang
hygiene/kebersihan.
a)
Benar b) Salah
D.
Pengetahuan Ibu Post partum Tentang Tujuan Rawat Gabung
1. Tujuan dari rawat gabung
adalah untuk mendekatkan ibu kepada bayinya, mengajarkan ibu bagaimana cara
menyusui bayi dengan baik dan benar.
a) Benar b) salah
2. Dalam rawat gabung ibu
mendapatkan pendidikan bagaimana cara merawat tali pusat, perawatan payudara dan
memandikan bayi.
a) Benar b) salah
3. Dengan melakukan rawat
gabung maka infeksi silang tidak dapat dihindari.
a) Benar b) Salah
4. Pada perawatan bayi yang
terpisah maka kejadian infeksi silang akan sulit dicegah.
a) Benar b) Salah
5. Salah satu tujuan dari
rawat gabung adalah Penggunaan ASI sesering mungkin.
a) Benar b) Salah
E.
Pengetahuan Ibu post partum Tentang kontraindikasi Rawat Gabung
1. Ibu yang menderita
penyakit hepatitis B, atau terinfeksi HIV tidak di anjurkan untuk rawat gabung.
a) Benar b) salah
2. Jika ibu mengalami penyakit
infeksi berat, atau TBC terbuka apakah ibu di anjurkan untuk rawat gabung?
a) Ya b) tidak
3. Apakah bayi yang
memerlukan pengawasan intensif/terapi khusus dapat melakukan rawat gabung?
a) Ya b) tidak
4. Jika bayi kejang atau
kesadaran menurun, serta sakit pada jantung dan paru di anjurkan untuk rawat
gabung.
a) Benar b) Salah
5. Bayi dengan gangguan
napas tidak di anjurkan untuk rawat gabung.
a) Benar b) Salah
6. Dimanakah Ibu
mendapatkan informasi tentang Rawat gabung?
a) Internet
b) TV
c) Radio
d) Koran
e) Brosur
PERNYATAAN BERSEDIA
MENJADI RESPONDEN
Saya
yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia turut berpartisipasi
sebagai responden penelitian yang di lakukan oleh mahasiswa DIII Kebidanan
AKADEMI KEBIDANAN MAKASSAR yang berjudul
“ Gambaran pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Rawat Gabung Di RSIA Siti
Fatimah Makassar”.
Tanda
tangan saya menunjukkan bahwa saya diberi informasi dan memutuskan untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini.
Atas
perhatian dan kerja samanya saya selaku peneliti mengucapkan banyak terima
kasih.
Tanggal :
Tanda Tangan :
No Responden :
|